Selama ini kita lebih familiar dengan istilah diabetes tipe 1 yang menyerang anak-anak, dan diabetes tipe 2 yang menyerang orang dewasa. Namun penelitian beberapa tahun terakhir menunjukan bahwa kelainan fungsi hormon insulin tubuh akibat diabetes juga memengaruhi otak dan memiliki mekanisme yang berbeda dengan diabetes pada umumnya, sehingga beberapa ahli kesehatan mulai mempopulerkan istilah diabetes tipe 3 untuk meningkatkan kesadaran pada masyarakat awam tentang penyebab dan bahayanya.
Apa itu diabetes tipe 3?
Diabetes adalah gangguan metabolisme gula darah yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan atau memproduksi insulin secara cukup. Ini kemudian menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah dalam darah (hiperglikemia) yang secara perlahan merusak berbagai organ tubuh melalui aliran darah.
Berbeda dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2, diabetes tipe 3 tidak berkaitan kadar gula darah. Diabetes tipe 3 justru disebabkan oleh defisiensi kadar insulin yang menuju otak otak. Minimnya kadar insulin dalam otak dapat menurunkan kerja dan regenerasi sel otak sehingga memicu terjadinya penyakit Alzheimer.
Kaitan diabetes tipe 3 dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2
Penyakit yang menyerang sel otak seperti Alzheimer berjalan sangat lambat namun dapat dimulai saat seseorang berusia muda, dan perkembangannya dipengaruhi oleh gaya hidup. Kondisi sindrom metabolik seperti diabetes dan obesitasmerupakan penyebab utama dari perkembangan penyakit neurodegenertif.
Suatu studimenunjukan risiko Alzheimer dan dementia vaskuler bisa berkali lipat lebih tinggi pada penderita diabetes dibandingkan dengan individu yang sehat, namun hubungan keduanya merupakan hal yang kompleks. Alzheimer pada penderita diabetes kemungkinan disebabkan oleh resistensi hormon insulin dan tingginya kadar gula dalam darah, sehingga menyebabkan kerusakan dalam tubuh — termasuk kerja dan fungsi regenerasi sel otak.
Meski demikian, terdapat mekanisme lain yang menjelaskan bahwa Alzheimer bisa saja terjadi dengan sendirinya tanpa mengikut penyakit diabetes. Namun keduanya dipicu oleh faktor risiko yang mirip, yaitu pola konsumsi tinggi karbohidrat dan glukosa, serta terlalu sedikit lemak yang justru dibutuhkan untuk kesehatan otak. Terlebih lagi pengobatan diabetes tipe 1 dan tipe 2 tidak mempengaruhi kadar insulin otak sehingga tidak memiliki dampak positif terhadap penanganan Alzheimer. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami mekanisme kondisi diabetes tipe 1 dan tipe 2 yang memicu terjadinya Alzheimer.
Penyakit Alzheimer sebagai dampak dari diabetes tipe 3
Penyakit Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang terjadi secara perlahan akibat berkurangnya jumlah sel otak yang sehat. Kerusakan sel otak tersebut ditandai dengan penurunan kemampuan berpikir dan mengingat. Bahkan pada stadium lanjut, seseorang dapat kehilangan kemampuan berbicara dan berbahasa, disorientasi, hilangnya motivasi, mengalami perubahan mood drastis, serta gangguan perilaku. Otak pengidap Alzheimer memiliki ciri yang khas yaitu memiliki masa dan luas area yang lebih kecil dibandingkan otak normal akibat dari kematian sel otak.
Salah satu penyebab kematian sel otak tersebut adalah karena otak tidak memperoleh glukosa yang cukup. Otak adalah bagian tubuh yang memerlukan paling banyak porsi gula darah.Dan otak sangat bergantung pada hormon insulin untuk dapat menyerap glukosa. Namun saat otak tidak memiliki cukup insulin, maka asupan glukosa ke otak akan berkurang. Akibatnya distribusi glukosa menuju otak tidak merata dan sel otak yang tidak mendapatkan glukosa akan mengalami kematian dan memicu perkembangan Alzheimer.
Tips mencegah Alzheimer pada penderita diabetes
Kondisi diabetes memerlukan perubahan gaya hidup yang spesifik agar kadar gula darah selalu terkontrol, namun disaat yang bersamaan asupan yang tepat juga diperlukan untuk menjaga kesehatan otak. Berikut beberapa hal yang dilakukan untuk menyeimbangkan kadar gula darah dan kesehatan otak, terutama pada penderita diabetes:
- Menyeimbangkan kadar gula darah – makan makanan segar (utuh) dan yang memiliki indeks glikemik rendah. Hal ini dapat dicapai dengan mengurangi kalori dari glukosa dan karbohidrat dari makanan olahan, alkohol dan gula. Lalu mengganti kalori dari pola asupan tinggi protein seperti yang berasal dari kacang-kacangan, daging putih dan merah serta telur secukupnya.
- Konsumsi lemak sehat – asam lemak omega-3 sangat diperlukan untuk kesehatan otak dan cenderung aman bagi penderita diabetes, terutama yang bersumber dari ikan, minyak kelapa dan zaitun, telur serta kacang dan biji-bijian.
- Rutin berolahraga – diperlukan untuk menyeimbangkan asupan kalori dan membantu penggunaan glukosa lebih efektif serta aktivitas fisik dapat memperlambat penurunan fungsi kognitif otak.
- Kendalikan stress – stress kronis berdampak buruk pada kesehatan tubuh dan otak dan pengendalian stress sangat diperlukan untuk menjaga kadar gula darah dan mencegah perkembangan kerusakan otak.
- Waktu tidur yang cukup – kadar gula darah cenderung meningkat saat seseorang kurang tidur, sehingga kecukupan waktu tidur diperlukan untuk mengatasinya. Selain itu, waktu tidur berkualitas adalah momen penting bagi sel otak beregenerasi secara optimal dan melindungi sel otak dari kerusakan.
----------------------------------------------------------------------------
Konsultasikan Masalah Diabetes Anda di:
Whats App: +6282274212967 atau klik disini>>> goo.gl/nR2XbQ
BBM : D32B723D atau klik disini http://blck.by/2xpjp70
Semoga Bermanfaat bagi kita semua :)
loading...